Batik Magelang, adalah budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin ) di atas kain. Awalnya, batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton. Didalam perkembangannya seni batik ditiru oleh rakyat dan meluas menjadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu luang. Selanjutnya, batik menjadi pakaian yang digemari, baik wanita maupun pria dengan aneka kreasi motif dan pewarnaan.
Motif kreasi Batik Magelang baik cap maupun tulis mengangkat "tetenger" ikon serta budaya khas yang dikreasikan secara kontemporer,sebagaimana juga dengan 'Gethuk' dengan aneka modifikasi klasikal serta bagian-bagian tanaman ketela pohon. Menara air sebagai bangunan kuno yang menghiasi aloon aloon kota. Simbol Pakuning tanah jawa, bunga kantil, burung kepodang, buah pala, bayam serta jago menghiasi motif rejeng,kawung, sekar jagad ataupun motif lainnya tanpa meninggalkan nuansa dan jiwa etnikal.
Bahan bahan pewarna yang dipakai terdiri dari pewarna sintetis dan pewarna alam.
Pewarna alam dengan memanfaatkan tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri, antara lain dari daun mangga, mengkudu,mahoni, indigo, viera,kunyit, dan yang lainnya sehingga didapat warna-warna natural.
Warna kain agartidak mudah pudar , perawatannya dengan menggunakan sabun khusus yang dibuat dengan bahan dasar lerak ataupun shamposebagai bahan pencuci, tidak diperas, dan tidak dijemur dibawah terik matahari langsung.
Apresiasibatik magelang menjadikan semangat baru didalam berkarya untuk melestarikan budaya Indonesia.
Motif kreasi Batik Magelang baik cap maupun tulis mengangkat "tetenger" ikon serta budaya khas yang dikreasikan secara kontemporer,sebagaimana juga dengan 'Gethuk' dengan aneka modifikasi klasikal serta bagian-bagian tanaman ketela pohon. Menara air sebagai bangunan kuno yang menghiasi aloon aloon kota. Simbol Pakuning tanah jawa, bunga kantil, burung kepodang, buah pala, bayam serta jago menghiasi motif rejeng,kawung, sekar jagad ataupun motif lainnya tanpa meninggalkan nuansa dan jiwa etnikal.
Bahan bahan pewarna yang dipakai terdiri dari pewarna sintetis dan pewarna alam.
Pewarna alam dengan memanfaatkan tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri, antara lain dari daun mangga, mengkudu,mahoni, indigo, viera,kunyit, dan yang lainnya sehingga didapat warna-warna natural.
Warna kain agartidak mudah pudar , perawatannya dengan menggunakan sabun khusus yang dibuat dengan bahan dasar lerak ataupun shamposebagai bahan pencuci, tidak diperas, dan tidak dijemur dibawah terik matahari langsung.
Apresiasibatik magelang menjadikan semangat baru didalam berkarya untuk melestarikan budaya Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan Disini